Jangan Bersedih Atas Apa yang Masih Mungkin Akan Terjadi.
Dalam kitab Taurat disebutkan bahwa kebanyakan hal yang ditakuti tidak pernah terjadi. Ini berarti, kebanyakan kekawatiran manusia itu tidak akan terjadi. Karena, dalam otak manusia itu memang lebih banyak khayalan daripada kabar kebenaran yang pasti terjadi.
Seorang penyair mengatakan,
Aku berkata pada kalbuku saat didera rasa takut yang mengejutkan,
“Begembiralah, sebab kebanyakan hal yang kau takuti adalah dusta”
Artinya, manakala sebuah peristiwa terjadi pada diri Anda, atau Anda mendengar ramalan tentang suatu bencana, Anda tak perlu resah, cemas, dan bersedih. Sebab, berita-berita dan kemungkinan-kemungkinan itu tidaklah benar. Jika ada yang mampu mengubah takdir, pastilah akan mencarinya. Namun jika tidak, maka tinggal bagaimana takdir itu harus Anda sikapi.
(Dan, aku menyerahkan urusannku kepada Allah. Sesungguhnya, Allah maha melihat akan hamba-hambaNya. Maka, Allah memeliharanya dari tipu daya mereka.) ...(QS. Al-Mu’min: 44-45)
Dikutib dari sumber : buku La Tahzan oleh DR. ‘Aidh al-Qarni... hal-100.
Comments :
0 komentar to “Intropeksi Wisata Qalbu”
Posting Komentar